oleh : Tian Kamaluddin *
Premanku…
Hatiku bergetar
Pandanganku pudar
Sejenak, setelah kau lihatkan
Sembilu-sembilu yang tercecer dijalanan
Tapi jangan…
Jangan gentar premanku
Perjalanan masih panjang
Biarkan mereka berkoar
Premanku…
Hidupmu juga hidupku
Senangmu juga senangku
Tapi sayang…
Susahmu bukan susahku
Premanku…
Dunia arogansi bukanlah konklusi
Mampukah kau menepis
Searah detak napas alami
Premanku….
Terdengar nan jauh
Suara memekik menyayat hati
Mengisyaratkan tabuh perang
Tapi itu hanyalah “ereksi”
sesaat
Premanku…
Dari sini, seonggok
jiwa yang renta
Kami berteriak semangat
Jangan gentar premanku…
* Mahasiswa Tingakt I Kuliah Dakwah Islamiyah, Tripoli Libya
Tinggalkan Balasan